[Unik] - Patung ini Sebagai Cara Tak Biasa Pemerintah Turki Sindir Warganya

[Unik] - Patung ini Sebagai Cara Tak Biasa Pemerintah Turki Sindir Warganya


RosidBlog -  Kuaci adalah salah satu camilan kegemaran masyarakat Turki. Biji bunga matahari itu dapat ditemukan di setiap sudut negara yang terletak di dua benua itu. Berbeda dengan masyarakat Indonesia yang menyukai kuaci dengan rasa yang unik seperti green tea dan lain sebagainya, masyarakat Turki hanya menyukai satu rasa bagi camilan murah meriah itu yaitu rasa asin garam.


Kuaci sendiri sebenarnya tidak terlalu berbahaya bagi tubuh, namun ada satu masalah yang muncul setelah ngemil kuaci yaitu sampah kulitnya.
“Orang-orang tidak boleh buang sampah sembarangan, dalam bentuk apapun. Saya harap orang-orang mendapatkan pesan ini,” kata Gizem Tayam, seorang penduduk setempat dilansir dari Ihlas News (14/10/2017).
Walikota  dari kota Eskisehir Turki, Yilmaz Buyukersen, berusaha untuk membangkitkan kesadaran masyarakatnya untuk tidak membuang sampah sembarangan terutama sampah kulit kuaci dengan cara membuat sebuah patung satir manusia dengan kepala keledai sedang makan biji kuaci
Sementara itu ada juga orang yang menganggap penggunaan kepala keledai tidak tepat karena banyak yang tidak memahami nilai sarkas pada patung tersebut.

“Saya pikir sebaiknya patung dengan kepala manusia saja, banyak orang yang mungkin tidak bisa menangkap arti sebenarnya dari patung kepala keledai itu,” kata Vildan Cakir, pria kelahiran Eskisehir, dilansir dari Daily Sabah (14/10).

Patung dengan kepala keledai itu adalah patung satir kedua yang dibuat oleh Pemkot Eskisehir. yang pertama adalah patung seorang pengemis sedang memancing ke dalam sebuah ember yang menekankan pentingnya menjaga kebersihan sungai.
Patung kepala keledai yang diletakan di daerah Adalar, pusat kota Eskisehir, kini ramai dibicarakan di media sosial. Kebanyakan orang mendukung peletakan patung tersebut  dan mengatakan bahwa orang-orang yang buang sampah sembarangan terutama sampah kulit kuaci tidak lebih baik dari keledai. (Mulki Razqa)

3 comments

  1. tidak sedikit terima kasih teloah jadi tutor aku dalam masalah ini.

    saya menikmati artikel nda disaat inii bersama lumayan tentu dan yg paling disukai yakni membaca dengan cara apa kamu
    benar-benar menangani masalah yang aku anggap kontroversial.

    kamu selalu bersikap baik pada pembaca seperti saya & mempermudah saya dalasm
    keberadaan aku Terima kasih.

    ReplyDelete
  2. Beberapa poin yasng memang menarik yg sempat anda tulis banyak aku sampaikan, hanya
    apa yg aku cari: D.

    ReplyDelete
  3. enulis yang amat sangat keren Kami menghubungkan ke artikel yang amat sangat bagus ini di
    website kami. Pertahankan tulisannya yg bagus.

    ReplyDelete

Silahkan tinggalkan pesan jika Anda punya saran, kritik, atau pertanyaan seputar topik pembahasan.