Tanda Tanya

Tanda Tanya

Tuhan seakan mempunyai rencana terhadap jalan cinta yang Ia berikan, berawal dari senyuman dan hanya sekedar sapa-menyapa, tak ada niat untuk menjalin hubungan yang lebih dari sekedar teman berkenalan. Status yang masih sama-sama milik orang lain, yang sebenarnya tak ada niat untuk membuat hubungan itu berakhir.

Anis adalah anak kuliah yang berada di semester tiga, anak pertama dari tiga bersaudara ini mempunyai cerita sendiri dalam kehidupan cinta nya. Anis biasa ia disapa oleh teman-teman dan orang terdekatnya, baik, tidak sombong, tidak cantik tapi manis, setia dan suka menolong. Anis punya pacar, hubungan mereka telah berjalan selama dua tahun. Dalam dua tahun itu suka, duka, putus dan nyambung kembali tidak bisa dihitung, mungkin karena seumuran atau karena cinta mereka belum dewasa.

Sampai hari dimana mereka dihadapkan pada perpisahan dalam waktu lama menurut mereka, mungkin hampir sebulan mereka berpisah. Tapi, dalam perpisahan itu tetap terjadi komunikasi hingga sampai akhirnya mereka memutuskan kembali. Anis berfikir apakah keputusan dia untuk kembali karena rasa sayang yang masih terlalu besar atau hanya karena tak ingin hubungan yang selama dua tahun telah dipertahankan hanya sia-sia begitu saja.

Namun setelah dijalani setelah kembali, seperti ada yang berbeda dari semuanya. Tanpa sengaja pun Anis bertemu dengan sosok seorang yang dewasa yang mungkin mampu mengerti dia dibandingkan seseorang yang sedang berada di dekatnya.

Roby, lebih dewasa mempunyai pekerjaan yang tetap dan bisa jadi idaman para wanita. Saat itu Roby juga mempunyai seseorang yang spesial dalam hidupnya, lamanya juga sama hampir dua tahun. Namun Roby di khianati oleh kekasihnya yang menurutnya akan menajadi cinta terakhirnya.
Anis tak pernah berharap kalau Ia bisa menjadi pengganti yang pantas di samping Roby, tapi seakan Tuhan mempunyai jalan sendiri terhadap mereka berdua. Anis merasa hubungan yang dia jalani tidak lagi seperti dulu, kenyamanan seakan lenyap begitu saja. Hingga ia memutuskan untuk mengakhiri semuanya, ia ingin memastikan apakah perasaan itu tetap atau telah berubah dengan cara mengakhiri hubungan itu dengan alasan mengintrospeksi diri.

Saat Anis dan Roby sedang sendiri Tuhan seakan mempertemukan mereka, mempertemukan dengan hal yang tidak pernah disangka. Kedekatan, kenyamanan, kedewasaan yang dirasakan Anis tehadap Roby membuat Anis seakan bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi.

Roby tak perlu waktu yang lama untuk membuat Anis menerima signal cinta yang ia berikan, mereka memutuskan untuk menjalani hubungan yang lebih dari teman. Anis merasakan kedewasaan yang berbeda dari kekasih yang sebelumnya, kasih sayang berbeda dari Roby mampu membuat kenyaman tersendiri di hati Anis.

Hingga empat hari berlalu dalam hubungan mereka, Roby memiliki kesibukan yang mungkin sedikit banyak mengganggu hubungan mereka. Pada hari ke lima mereka berpacaran, ada hal yang aneh terjadi Roby tiba menghilang dalam hari-hari Anis, sehari tanpa kabar mungkin masih bisa dimasukan dalam logika namun hari berikutnya?
Anis mencoba mengirimkan beberapa pesan kepada Roby namun sekalipun tak pernah dibalas. Hingga Anis memutuskan untuk menelfonnya, Roby masih mengangkat telfon darinya namun Roby mengatakan
“kak Roby, Anis mau bicara”
“kamu mau ngomongin apaan, nanti aja yah soalnya kakak lagi sibuk banget nih!!!”
Apakah kesibukan itu mampu menjadi alasan yang hingga tiga hari tanpa kabar, berat rasanya mempercayai semuanya. Anis telah terlanjur menyayangi Roby, hingga ia terus memikirkan Roby. “Entah sampai kapan ia akan membuat ku menanti seperti ini, aku tak tau dan aku mungkin tak akan tau. Mengapa kau harus menciptakan perasaan yang akhirnya kau hanya akan membuatnya terluka.” Ungkap Anis dalam penantian tanpa ujung yang jelas.

Hari berlalu hingga mencapai titik kejenuhan dalam hati Anis, walaupun belum sampai seminggu semuanya seakan hambar tanpa kabar. Pada hari yang yang keempat tanpa diduga Roby melintas di depan rumahnya, tanpa sengaja Anis melihatnya. Namun mengapa seakan Roby berlalu dengan senyuman seakan tanpa terjadi masalah apapun dalam hubungan mereka. Anis berusaha menebak dengan perasaannya terhadap sikap yang ditunjukan oleh Roby dalam hubungan mereka.
Hari yang kelima, Roby kembali hadir disaat Anis ingin benar-benar melupakannya. Dengan santainya Roby mengirimkan sebuah pesan lewat telfon genggamnya dengan berkedok nomor baru, Anis berusaha bertanya-tanya apa sebenarnya yang dia maksud dengan semua ini.

Anis mencoba bertanya pada Roby, namun tak satu pun dijawab oleh Roby. Anis merasa lelah, kacau, dan galau dengan semua hubungan ini. Sampai mencapai hari yang keenam, Roby menyambut pagi Anis dengan ungkapan sayang. Anis hanya ingin semua yang dia lalui tak sia-sia, dan semuanya tak membuat dia kecewa. Anis kembali berfikir apa mungkin dia seperti ini karena Roby telah kembali pada mantannya? tapi, mengapa ia tak coba untuk membicarakan semuanya pada Anis.

Roby telah berhasil membuat hari-hari Anis kacau, membuat senyuman Anis semakin hari semakin menghilang, membuat perasaan Anis tak tau harus berbuat apa, dan membuat Anis bingung dengan apa yang sebenarnya harus ia lakukan dengan semua ini atau dengan kehidupan cintanya.
Hari berlalu begitu saja tanpa kabar, kenangan, dan semua yang berhubungan dengannya. Hingga hari ke tujuh, seminggu tanpa arah yang jelas dalam hubungan tersebut. Anis merasa sangat tidak nyaman, saat hari yang ke delapan atau sehari setelah seminggu ia berharap ada kejelasan dalam hubungan mereka, Anis memutuskan untuk berhenti dalam semuanya, berhenti memikirkan Roby, dan berhenti menjalani hubungan yang hanya membuat dia terluka dan menangis dalam dalam hati.

Cinta yang dulu kini hadir kembali dalam kehidupan Anis, Anis berusaha membuat semuanya senyaman dulu, berusaha membuat rasa sayang itu menjadi special kembali. Roby memang jahat sangat jahat, ia seakan hanya membuat Anis sebagai pelampiasan dalam hubungannya yang telah kandas.

Anis kini kembali ke hari-hari sebelumnya, tanpa Roby di sisinya tanpa semua hal tentang Roby. Hari itu tepat dimana Anis pulang dari kampus, saat di jalan Anis tak sengaja bertemu dengan Roby, Roby terlihat telah memakai kembali cicin tanda cintanya dengan mantan yang dulu telah menghianatinya.
Saat itu hati Anis memang sangat merasa hancur, sakit hati, dengan air mata yang tak mampu untuk ia titihkan. Kini Anis sadar dan tau tanpa perlu menduga-duga bahwa Roby memang benar-benar kembali pada mantannya. Anis sadar akan satu hal dari kisah yang membuat dia tak pernah seperti ini sebelumnya, bahwa cinta yang lama telah menemani kita tak akan pernah terganti dengan mudahnya di dalam perjalanan hidup kita.

Anis memutuskan untuk mengakhiri semuanya, hidup tanpa cinta dari seseorang yang spesial kecuali dari keluarga tedekatnya, Anis berusaha menjalani semuanya seperti dulu kembali. Seakan ingin memulai kisah baru, Anis kini menjalani kehidupan baru nya yang telah berada di sebuah perusahaan.
Bulan berlalu dan hari berlalu begitu cepatnya, Anis kini bekerja dalam sebuah perusahaan besar. Anis memang begitu cepat menganggumi seseorang atau mulai jatuh hati dengan orang tersebut.
“aku akan menunggu sampai aku berhenti menganggumimu”

 Cerpen Karangan: Fitri Anisa

Silahkan tinggalkan pesan jika Anda punya saran, kritik, atau pertanyaan seputar topik pembahasan.