Samsung Balas Dendam? Exynos 2600 Disebut 10% Lebih Cepat dari Snapdragon

Samsung Balas Dendam? Exynos 2600 Disebut 10% Lebih Cepat dari Snapdragon

Samsung Balas Dendam? Exynos 2600 Disebut 10% Lebih Cepat dari Snapdragon

Dunia teknologi ponsel pintar kembali dihebohkan oleh bocoran skor benchmark yang mengejutkan. Sebuah hasil tes Geekbench 6 yang beredar di media sosial mengklaim bahwa Exynos 2600, chipset andalan Samsung untuk Galaxy S26, mengungguli Snapdragon 8 Elite Gen 5—chip saingannya yang digunakan di pasar seperti Amerika Serikat dan Tiongkok.


Angka yang dilaporkan terlihat menggiurkan:


  • Single-core: 4.217 (Exynos 2600) vs 3.824 (Snapdragon)
  • Multi-core: 13.482 vs 12.402


Itu berarti Exynos 2600 unggul sekitar 10% di single-core dan 8% di multi-core—selisih yang signifikan untuk dua chip flagship dari raksasa teknologi.


Namun, ada satu masalah besar: skor ini belum diverifikasi, bahkan mungkin palsu.


Asal-Usul Bocoran: Dari X hingga Keraguan Publik

Bocoran ini pertama kali dibagikan oleh pengguna X (Twitter) dengan nama @lafaiel, yang mengklaim telah mengakses hasil tes dari engineering sample (sampel rekayasa) Exynos 2600. Menurut laporan, chip tersebut menggunakan arsitektur CPU 1+3+6—konfigurasi deca-core yang terdiri dari:


  • 1 prime core: 4,20 GHz
  • 3 performance core: 3,56 GHz
  • 6 efficiency core: 2,76 GHz


Chip ini dibangun di atas proses manufaktur 2nm GAA (Gate-All-Around)—teknologi transistor paling mutakhir dari Samsung Foundry—dan menjadi chipset pertama Samsung yang memanfaatkan node tersebut.


Secara teori, ini adalah lompatan besar. Tapi teori tidak selalu sama dengan kenyataan.


Tanda Bahaya: Skor Tidak Ada di Database Geekbench

Salah satu indikator keabsahan benchmark adalah keberadaannya di database publik Geekbench. Namun, ketika jurnalis dan analis teknologi mencoba melacak ID hasil tes tersebut, tidak ada entri yang cocok ditemukan.


Kemungkinannya hanya dua:


  • Hasil tes dihapus setelah bocor (karena bersifat rahasia), atau
  • Angka tersebut dibuat-buat atau dimanipulasi sebelum diedarkan.


Fakta tambahan memperkuat kecurigaan: setidaknya satu sumber dalam industri mengklaim bahwa skor ini sengaja dibuat sebagai respons terhadap bocoran sebelumnya yang dianggap “merugikan” citra Exynos. Artinya, ini bisa jadi bagian dari perang narasi antar-kubu penggemar chip.


Jika Benar, Ini Revolusi bagi Samsung

Jika skor ini akurat, maka Exynos 2600 akan menjadi titik balik historis bagi Samsung.


Selama bertahun-tahun, chip Exynos kerap dikritik karena:


  • Performa lebih rendah dibanding Snapdragon
  • Efisiensi daya buruk, menyebabkan ponsel cepat panas
  • GPU (Adreno vs Xclipse) yang tertinggal dalam gaming


Kini, dengan klaim keunggulan dua digit persen di CPU, Samsung berpotensi:


  • Mengakhiri stigma “Exynos lebih lemah”
  • Menyamakan pengalaman pengguna global untuk Galaxy S26
  • Mengurangi ketergantungan pada Qualcomm di pasar utama


Apalagi, ini adalah chip 2nm pertama di dunia yang benar-benar komersial—mengalahkan bahkan Apple dan MediaTek dalam adopsi teknologi transistor GAA.


Tapi Ingat: Ini Baru Engineering Sample

Perlu dicatat bahwa engineering sample bukan unit konsumen. Chip semacam ini sering:


  • Di-overclock secara agresif
  • Diuji dengan pendinginan eksternal
  • Dijalankan tanpa batasan termal yang ada di ponsel nyata


Dalam kondisi tersebut, hasil benchmark bisa jauh lebih tinggi daripada yang akan dirasakan pengguna sehari-hari.


Sejarah mencatat bahwa banyak chip Exynos tampil impresif di awal, tapi gagal mempertahankan performa saat suhu naik. Contoh nyata: Exynos 2200 dan 2400 sempat menjanjikan, namun pengguna melaporkan thermal throttling berat dalam penggunaan berat.


Belum lagi GPU dan efisiensi daya—dua aspek yang tidak diukur oleh Geekbench—masih menjadi tanda tanya besar.


Snapdragon 8 Elite Gen 5: Performa Nyata vs Angka Laboratorium

Sebagai perbandingan, Snapdragon 8 Elite Gen 5 (nama resmi belum dikonfirmasi; mungkin Snapdragon 8 Gen 4) telah diuji di perangkat seperti iQOO 15, dengan skor Geekbench 6 sekitar 3.824/12.402.


Chip ini dibangun di atas proses 3nm TSMC, yang dikenal lebih matang dan efisien dibanding 2nm Samsung yang masih baru. Meski kalah di kertas, Snapdragon mungkin justru lebih stabil dan tahan lama dalam skenario nyata.


Dan inilah inti dari perdebatan:


Apakah angka benchmark lebih penting daripada pengalaman pengguna sehari-hari? 


Apa yang Belum Kita Ketahui tentang Exynos 2600

Selain performa CPU, setidaknya tiga aspek krusial masih gelap:


  • GPU Performance: Apakah Xclipse baru mampu saingi Adreno terbaru?
  • Konsumsi Daya: Bagaimana efisiensi 2nm GAA dalam beban berat?
  • Thermal Management: Apakah chip bisa bertahan di 4,2 GHz tanpa throttling?


Tanpa data ini, klaim “Exynos 2600 lebih kencang” belum bisa dianggap final.


Kesimpulan: Menarik, Tapi Jangan Tertipu Angka

Bocoran Exynos 2600 memang menggembirakan—terutama bagi pengguna global yang selama ini merasa “dianak-tirikan” dengan chip Exynos. Namun, kehati-hatian tetap diperlukan.


Fakta bahwa skor tidak muncul di database Geekbench, ditambah indikasi potensi rekayasa angka, membuat informasi ini belum layak dijadikan patokan.


Yang pasti, Samsung sedang bermain di level tertinggi. Jika mereka benar-benar berhasil menghadirkan Exynos 2600 yang kencang dan efisien, maka Galaxy S26 bisa menjadi ponsel flagship paling seimbang dalam sejarah.


Tapi sampai unit retail muncul dan diuji secara independen—kita hanya bisa menunggu, berharap, dan tetap skeptis.


Ingat: di dunia chip, janji di laboratorium sering kali berakhir sebagai kekecewaan di saku pengguna. 

Silahkan tinggalkan pesan jika Anda punya saran, kritik, atau pertanyaan seputar topik pembahasan.