HP Rp4 Jutaan Bawa DNA Mobil Mewah? Ini Bocoran Infinix Note 60 Ultra

HP Rp4 Jutaan Bawa DNA Mobil Mewah? Ini Bocoran Infinix Note 60 Ultra

HP Rp4 Jutaan Bawa DNA Mobil Mewah? Ini Bocoran Infinix Note 60 Ultra

Dalam langkah yang mengejutkan namun penuh strategi, Infinix resmi mengumumkan kolaborasi dengan Pininfarina, rumah desain legendaris asal Italia yang terkenal menciptakan siluet ikonis mobil Ferrari, Alfa Romeo, Maserati, dan Rolls-Royce selama hampir satu abad. Kolaborasi ini bukan untuk mobil melainkan untuk smartphone flagship terbaru Infinix: Note 60 Ultra, yang dijadwalkan meluncur tahun 2026.


Pengumuman ini langsung memicu gelombang antusiasme di kalangan penggemar teknologi. Bagaimana tidak? Nama Pininfarina identik dengan kemewahan, presisi, dan estetika futuristik kombinasi yang jarang ditemui di segmen smartphone kelas menengah ke atas. Namun, di balik daya tarik nama besar, muncul pertanyaan kritis: apakah kolaborasi ini hanya soal tampilan, atau benar-benar membawa pengalaman premium yang menyeluruh?


Artikel ini mengupas strategi Infinix, makna kolaborasi dengan Pininfarina, ekspektasi desain, tantangan yang dihadapi, serta apakah langkah ini bisa mengangkat citra brand di pasar global yang ketat.


Mengapa Pininfarina? Jejak Sejarah Desain yang Tak Tertandingi

Didirikan pada 1930 oleh Battista “Pinin” Farina, Pininfarina telah menjadi sinonim desain otomotif kelas dunia. Beberapa karyanya yang legendaris:


  • Ferrari 250 GT California Spyder (1957)
  • Ferrari F40 (1987)
  • Alfa Romeo Giulietta Spider (1954)
  • Maserati GranTurismo (2007)


Perusahaan ini dikenal menerapkan prinsip “form follows function” dengan sentuhan artistik di mana setiap garis lengkung, sudut, dan permukaan memiliki tujuan aerodinamis sekaligus estetika.


Kini, filosofi itu dibawa ke dunia smartphone. Infinix berharap Pininfarina tidak hanya merancang bodi, tetapi juga menginspirasi bahasa desain holistik dari ergonomi, material, hingga interaksi pengguna.


Infinix Note 60 Ultra: Lebih dari Sekadar “Makeover” Visual

Meski detail teknis masih dirahasiakan, Infinix menegaskan bahwa kolaborasi ini bukan sekadar stiker branding. CEO Infinix, Tony Zhao, menyatakan bahwa kemitraan dengan Pininfarina adalah “langkah fondasional” untuk membangun identitas desain flagship jangka panjang, dimulai dari seri Note 60.


Diperkirakan, Infinix Note 60 Ultra akan menampilkan:


  • Garis desain minimalis dengan aksen aerodinamis
  • Material premium seperti kaca matte, aluminium, atau komposit serat karbon
  • Proporsi ergonomis yang nyaman digenggam
  • Pencahayaan ambient atau detail logam yang terinspirasi interior mobil mewah


Perubahan ini bertujuan menjawab kritik lama terhadap Infinix: spesifikasi tinggi, tapi desain terkesan “mainstream” dan plastik. Dengan Pininfarina, Infinix ingin membuktikan bahwa mereka bisa bersaing tidak hanya di performa, tapi juga di persepsi estetika dan kelas.


Strategi “Premiumisasi”: Infinix Ingin Keluar dari Bayangan Xiaomi dan Realme

Selama ini, Infinix sukses besar di pasar negara berkembang termasuk Indonesia, India, Afrika berkat harga agresif dan spesifikasi tinggi. Namun, di pasar global, brand ini masih kesulitan menembus segmen premium yang didominasi Samsung, Apple, bahkan OnePlus dan Nothing.


Kolaborasi dengan Pininfarina adalah bagian dari strategi “premiumisasi” yang telah dimulai sejak seri Zero dan Note 40 Pro. Infinix kini ingin:


  • Meningkatkan nilai persepsi merek
  • Menarik konsumen kelas menengah atas
  • Bersaing di pasar Eropa dan Timur Tengah yang sangat peka pada desain


Langkah ini mirip dengan apa yang dilakukan Nothing dengan desain transparan ala industrial atau Oppo yang menggandeng desainer mode untuk seri Find X. Namun, Infinix memilih jalur yang lebih berani: merangkul ikon desain otomotif global.


Tantangan Besar: Nama Besar ≠ Produk Sukses

Sejarah industri penuh contoh kolaborasi antara brand teknologi dan desainer ternama yang gagal memenuhi ekspektasi. Misalnya:


  • Vertu (HP mewah dengan kulit dan emas)   bangkrut karena harga terlalu tinggi dan fitur tertinggal
  • Bang & Olufsen x Huawei   desain mewah, tapi performa tidak sebanding
  • Lamborghini x Lenovo   lebih banyak gimmick daripada substansi


Kritik utama terhadap model seperti ini: “apakah desain premium diimbangi oleh kualitas material, ketahanan, dan pengalaman pengguna yang setara?”


Untuk Infinix Note 60 Ultra, tantangan utamanya adalah:


  • Menyeimbangkan harga dan kualitas   jangan sampai jadi “mahal tapi rapuh”
  • Menghindari desain yang hanya indah di foto, tapi tidak nyaman digunakan
  • Memastikan spesifikasi teknis (chipset, kamera, baterai) sejalan dengan positioning premium


Tanpa informasi detail soal prosesor, sistem kamera, layar, atau fitur AI, publik masih ragu apakah “premium” ini hanya kulit luar, bukan jiwa dalam.


Apa yang Bisa Diharapkan dari Infinix Note 60 Ultra?

Berdasarkan tren seri Note sebelumnya dan strategi Infinix, berikut prediksi fitur utama Note 60 Ultra:


Desain & Material

  • Frame logam + panel belakang kaca matte
  • Ketebalan <8,2 mm, bobot sekitar 190–200 gram
  • Detail desain Pininfarina: garis alur halus, logo eksklusif, atau finish khusus


Layar

  • AMOLED 6,78 inci, refresh rate 120 Hz
  • Resolusi FHD+, kecerahan >1600 nits
  • Proteksi Gorilla Glass Victus 2


Performa

  • Chipset MediaTek Dimensity 8400 atau Snapdragon 7+ Gen 4
  • RAM 12GB + penyimpanan 256/512GB
  • Dukungan memori virtual hingga 24GB


Kamera

  • Kamera utama 200 MP (ISOCELL HP9)
  • Ultrawide 12 MP + macro 2 MP
  • Kamera depan 32 MP dengan portrait mode AI


Baterai & Pengisian

  • Baterai 5.500 mAh
  • Pengisian cepat 70W (0–100% dalam 35 menit)


Pasar Target dan Harga yang Diperkirakan

Infinix kemungkinan akan memposisikan Note 60 Ultra di kisaran Rp4–5 juta, bersaing langsung dengan:


  • Nothing Phone (2a)
  • realme GT Neo 6
  • Xiaomi 14T
  • Samsung Galaxy A55


Dengan desain Pininfarina, Infinix berharap bisa membenarkan harga premium dan menarik konsumen yang mencari gaya hidup digital + estetika tinggi.


Kesimpulan: Desain Mewah Harus Didukung Substansi

Kolaborasi antara Infinix dan Pininfarina adalah langkah berani yang berpotensi mengubah narasi brand. Jika berhasil, Note 60 Ultra bisa menjadi pintu gerbang Infinix menuju elit smartphone global.


Namun, nama besar Pininfarina hanyalah awal. Kesuksesan sejati akan ditentukan oleh:


  • Kualitas build yang tahan lama
  • Performa yang konsisten
  • Pengalaman pengguna yang intuitif dan premium


Seperti kata desainer legendaris Sergio Pininfarina:


“Keindahan bukan hanya tentang tampilan tapi tentang bagaimana sesuatu bekerja.”


Infinix kini diuji: apakah mereka hanya meminjam kemewahan, atau benar-benar membangunnya dari dalam?


Kita tunggu peluncuran resminya tahun depan dan lihat apakah Note 60 Ultra layak disebut sebagai “Ferrari-nya smartphone terjangkau.”

Silahkan tinggalkan pesan jika Anda punya saran, kritik, atau pertanyaan seputar topik pembahasan.