Bukan Hoax! Video Viral HP Motorola Terbakar di Saku, Ini Faktanya

Bukan Hoax! Video Viral HP Motorola Terbakar di Saku, Ini Faktanya

Bukan Hoax! Video Viral HP Motorola Terbakar di Saku, Ini Faktanya

Sebuah insiden mengejutkan kembali mengguncang dunia teknologi konsumen. Sebuah smartphone Motorola seri G diduga terbakar saat berada di saku celana seorang pria padahal ponsel tersebut tidak sedang digunakan. Video kejadian tersebut kini viral di media sosial, memicu kekhawatiran luas tentang keamanan baterai lithium-ion pada perangkat mobile.


Rekaman singkat yang beredar menunjukkan kerusakan parah pada perangkat: bodi belakang meleleh, layar hitam dan retak, serta lubang besar akibat terbakar di celana jeans sang pemilik. Untungnya, korban tidak mengalami luka serius. Namun, insiden ini menjadi pengingat keras bahwa bahaya baterai ponsel bisa muncul kapan saja bahkan saat perangkat dalam keadaan idle.


Artikel ini mengupas kronologi kejadian, analisis teknis risiko baterai lithium-ion, catatan insiden serupa di masa lalu, serta tanggung jawab produsen dalam menjamin keamanan pengguna.


Kronologi Insiden: Video Viral dari X dan Instagram

Video insiden pertama kali diunggah di Instagram oleh akun @shubhxr_369, lalu di-repost oleh pengguna X (Twitter) Abhishek Yadav pada 30 Desember 2025. Dalam klip berdurasi kurang dari satu menit, terlihat:


  • Sebuah ponsel berwarna biru dari seri Motorola G (diduga Moto G54) dengan kerusakan ekstrem.
  • Bagian belakang meleleh seperti plastik panas, sementara layar hitam, retak, dan tampak hangus.
  • Pemilik menunjukkan lubang gosong selebar 5–7 cm di saku celana jeans-nya, akibat panas tinggi dari baterai yang terbakar.


Yang paling mengkhawatirkan: ponsel tidak sedang digunakan, tidak sedang di-charge, dan tidak jatuh sebelum kejadian. “Saya hanya berjalan biasa, tiba-tiba merasakan panas luar biasa di saku,” ujar sang pemilik dalam video (diterjemahkan dari bahasa lokal).


Dugaan Kuat: Baterai Lithium-Ion Mengalami Thermal Runaway

Meski Motorola belum memberikan pernyataan resmi, para ahli keselamatan teknologi langsung menyoroti baterai lithium-ion sebagai faktor utama.


Smartphone modern, termasuk Moto G54, menggunakan baterai soft pouch desain yang lebih ringan dan tipis dibanding baterai logam lama. Keunggulannya: risiko ledakan keras lebih kecil. Namun, kelemahannya: lebih rentan terhadap kerusakan fisik, tusukan, atau tekanan.


Jika lapisan internal baterai rusak misalnya oleh tekanan saat duduk, benturan kecil, atau cacat produksi bisa terjadi korsleting internal. Ini memicu thermal runaway: reaksi berantai yang menghasilkan suhu hingga 500–800°C, cukup untuk melelehkan plastik dan membakar kain dalam hitungan detik.


Yang mengerikan: thermal runaway bisa terjadi kapan saja, bahkan saat baterai sedang tidak aktif seperti dalam kasus ini.


Catatan Kelam: Insiden Serupa Pernah Terjadi pada Motorola

Ini bukan pertama kalinya Motorola terlibat dalam kasus ponsel terbakar:


Februari 2025 – Brasil

Seorang wanita mengalami luka bakar serius saat Moto E32-nya terbakar di saku belakang saat berbelanja. Motorola merespons dengan menyatakan insiden seperti ini “sangat jarang” dan biasanya terkait cacat produksi atau kerusakan fisik sebelumnya.


2024 – Laporan Reddit

Seorang pengguna melaporkan Moto G Power 5G miliknya terlalu panas hingga menimbulkan asap, lalu terbakar di saku saat ia berada di dalam mobil.


Meski angka insiden secara statistik sangat kecil (kurang dari 1 dalam 10 juta unit), dampak psikologis dan viralnya video membuat kasus ini cepat menyebar dan merusak kepercayaan konsumen.


Respons Motorola: Diam, Tapi Riwayatnya Jelas

Hingga 31 Desember 2025, Motorola belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait insiden terbaru ini. Namun, berdasarkan pola respons sebelumnya, perusahaan cenderung:


  • Menunggu hasil investigasi internal
  • Meminta korban menghubungi layanan purna jual
  • Menekankan bahwa insiden bukan akibat desain umum, melainkan kasus anomali


Motorola, yang kini dimiliki oleh Lenovo, memiliki prosedur recall dan penggantian gratis jika cacat massal terbukti. Namun, hingga kini, tidak ada penarikan massal untuk seri G54 atau G Power.


Apa yang Harus Dilakukan Pengguna? Tips Pencegahan

Meski risiko kecil, Anda bisa meminimalkan bahaya dengan langkah-langkah berikut:


  • Jangan simpan ponsel di saku belakang risiko tekanan saat duduk sangat tinggi.
  • Hindari ponsel terbentur atau terlipat (misalnya dalam tas penuh).
  • Gunakan casing pelindung berkualitas untuk menyerap tekanan eksternal.
  • Segera hentikan penggunaan jika ponsel terasa terlalu panas tanpa sebab jelas.
  • Jangan gunakan charger non-original arus tidak stabil bisa merusak baterai.
  • Periksa riwayat recall di situs resmi Motorola atau Kementerian Perdagangan.


Jika ponsel Anda pernah jatuh dari ketinggian >1 meter atau terkena air, pertimbangkan untuk mengganti baterai di service center resmi bukan di bengkel pinggir jalan.


Mengapa Video Seperti Ini Cepat Viral? Psikologi Ketakutan Digital

Insiden seperti ini menyebar cepat karena menyentuh dua ketakutan modern:


  • Kehilangan kontrol atas teknologi yang kita andalkan setiap hari
  • Ancaman fisik dari benda yang tampak aman


Sebuah ponsel di saku seharusnya jinak tapi kenyataannya, ia menyimpan energi setara dengan bahan peledak ringan. Ketika batas keamanan gagal, konsekuensinya bisa langsung menyentuh tubuh kita.


Itulah mengapa video semacam ini memicu engagement tinggi, meski insiden sebenarnya sangat langka.


Kesimpulan: Rare, Tapi Bukan Mustahil

Insiden Motorola G54 yang terbakar di saku bukan bukti bahwa semua HP Motorola berbahaya. Namun, ini adalah pengingat penting bahwa baterai lithium-ion meski canggih tetap memiliki risiko inheren.


Produsen terus meningkatkan standar keamanan, tapi pengguna juga harus waspada. Jangan anggap remeh panas berlebih, jangan abaikan benturan, dan selalu prioritaskan keaslian komponen.


Motorola mungkin akan diam hari ini. Tapi jika insiden serupa terus berulang, reputasi merek dan kepercayaan konsumen global bisa terbakar lebih cepat dari baterai itu sendiri.

Silahkan tinggalkan pesan jika Anda punya saran, kritik, atau pertanyaan seputar topik pembahasan.