Akhirnya! ChatGPT Resmi Hadirkan Mode Dewasa, Ini Cara Kerjanya!

Akhirnya! ChatGPT Resmi Hadirkan Mode Dewasa, Ini Cara Kerjanya!

Akhirnya! ChatGPT Resmi Hadirkan Mode Dewasa, Ini Cara Kerjanya!

Setelah bertahun-tahun menjadi subjek spekulasi, rumor, dan permintaan pengguna, OpenAI akhirnya mengumumkan jadwal resmi peluncuran “Adult Mode” untuk ChatGPT. Fitur yang sangat dinantikan ini direncanakan hadir pada kuartal pertama tahun 2026, membuka pintu bagi percakapan yang lebih dewasa, terbuka, dan kurang disensor namun dengan sistem keamanan ketat untuk melindungi pengguna di bawah usia 18 tahun.


Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Fidji Simo, CEO OpenAI Applications, dalam sesi briefing eksklusif mengenai model terbaru GPT-5.2. Simo menegaskan bahwa Adult Mode bukan sekadar pelonggaran aturan, melainkan bagian dari strategi OpenAI untuk menyeimbangkan kebebasan pengguna dewasa dengan tanggung jawab etis terhadap keselamatan anak-anak.


Artikel ini mengupas tuntas apa itu Adult Mode, bagaimana sistem verifikasi usianya bekerja, mengapa fitur ini penting, dan tantangan besar yang dihadapi OpenAI dalam mewujudkannya.


Mengapa ChatGPT Butuh Mode Dewasa?

Sejak diluncurkan pada 2022, ChatGPT dikenal sangat konservatif dalam menangani topik sensitif. Percakapan tentang seksualitas, erotika, kesehatan reproduksi, seni eksplisit, atau bahkan humor dewasa sering kali ditolak atau direspons dengan peringatan standar: “Saya tidak bisa membantu dengan itu.”


Meski langkah ini efektif mencegah konten berbahaya, banyak pengguna dewasa mengeluh bahwa batasan tersebut membuat ChatGPT terasa kaku, tidak alami, dan kurang bermanfaat terutama bagi penulis, terapis, peneliti, atau kreator konten yang membutuhkan ruang dialog lebih fleksibel.


Adult Mode hadir sebagai solusi: memungkinkan percakapan yang lebih matang dan kontekstual, termasuk penggunaan bahasa yang kurang difilter dan diskusi tentang topik erotika atau filosofis yang sebelumnya diblokir.


Namun, OpenAI menegaskan: fitur ini bukan “mode bebas sensor” melainkan “mode dewasa terverifikasi”.


Verifikasi Usia: Tantangan Terbesar yang Menghambat Peluncuran

Menurut Simo, tantangan utama bukanlah teknis AI-nya, melainkan memastikan hanya orang dewasa yang bisa mengakses fitur ini.


“Kami tidak ingin seorang remaja berusia 14 tahun bisa mengakses konten erotika hanya karena ia mengklik ‘Ya, saya 18+’,” kata Simo dalam briefing tersebut.


Untuk itu, OpenAI sedang mengembangkan sistem verifikasi usia berbasis AI yang canggih, yang tidak bergantung pada centang sederhana. Sistem ini menganalisis pola perilaku pengguna seperti cara mengetik, topik yang sering dibahas, struktur kalimat, dan interaksi historis untuk memperkirakan usia secara probabilistik.


Saat ini, model prediksi usia ini sedang dalam fase uji coba awal di negara-negara terpilih, dengan fokus ganda:


  • Mendeteksi pengguna di bawah 18 tahun dengan akurasi tinggi
  • Menghindari false positive yaitu orang dewasa yang salah dianggap remaja


Di beberapa wilayah dengan regulasi ketat (seperti Uni Eropa atau Korea Selatan), OpenAI juga mempertimbangkan integrasi verifikasi ID resmi melalui layanan pihak ketiga, seperti Yoti atau Jumio, yang memindai dokumen pemerintah dan memverifikasi keasliannya.


Fitur Opt-In: Tidak Aktif Secara Otomatis

Penting dicatat: Adult Mode tidak akan diaktifkan secara default, bahkan setelah rilis resminya pada 2026.


Pengguna harus:


  • Secara eksplisit memilih untuk mengaktifkannya
  • Melewati proses verifikasi usia yang valid
  • Menyetujui syarat dan ketentuan khusus


Sementara itu, akun yang teridentifikasi sebagai milik remaja baik melalui AI atau verifikasi ID akan tetap berada di bawah aturan keselamatan ketat, termasuk pembatasan topik dan bahasa.


Pendekatan “opt-in” ini dirancang untuk:


  • Menghormati preferensi pengguna yang tetap ingin pengalaman bebas risiko
  • Mematuhi regulasi perlindungan anak di berbagai yurisdiksi
  • Menghindari kontroversi sosial akibat konten eksplisit yang tersebar tanpa kendali


Apa yang Bisa Dibahas di Adult Mode?

Meski OpenAI belum merilis daftar lengkap topik yang diizinkan, sumber internal mengindikasikan bahwa Adult Mode akan memungkinkan:


  • Diskusi tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi dengan bahasa medis atau deskriptif
  • Eksplorasi seni, sastra, atau film dengan tema erotis
  • Pembuatan konten fiksi bergenre dewasa (termasuk erotika ringan)
  • Humor atau ekspresi bahasa yang kurang formal dan lebih ekspresif


Namun, batasan tetap berlaku:


  • Tidak ada konten ilegal (seperti eksploitasi anak atau kekerasan ekstrem)
  • Tidak ada ujaran kebencian atau diskriminasi
  • Tidak ada instruksi berbahaya atau ilegal


Dengan kata lain, Adult Mode bukan “wild west” AI melainkan versi ChatGPT yang lebih dewasa, kontekstual, dan responsif terhadap kebutuhan pengguna matang.


Reaksi Publik dan Tantangan Etis

Pengumuman ini disambut campur aduk. Di satu sisi, komunitas kreator dan penulis menyambut gembira, karena mereka selama ini kesulitan menggunakan ChatGPT untuk proyek seni atau sastra yang melibatkan tema dewasa.


Namun, kelompok perlindungan anak dan regulator digital masih skeptis. Mereka khawatir bahwa sistem verifikasi berbasis AI bisa dikakali, atau bahwa false negative (remaja yang lolos verifikasi) akan membuka celah eksploitasi.


OpenAI menyadari risiko ini. Simo menekankan:


“Kami tidak akan meluncurkan Adult Mode sampai kami yakin dengan tingkat kepercayaan tinggi bahwa sistem verifikasi kami efektif. Keselamatan anak selalu jadi prioritas utama.”


Konteks Lebih Luas: Perlombaan AI Menuju Personalisasi Dewasa

Langkah OpenAI ini mengikuti tren industri. Platform seperti Character.AI dan Soul sudah lama menawarkan mode dewasa dengan verifikasi usia meski dengan kritik atas efektivitasnya.


Dengan GPT-5.2 yang lebih canggih, OpenAI ingin menjadi pemain pertama di kelas enterprise yang menawarkan AI dewasa yang etis, aman, dan terkontrol bukan sekadar fitur pemasaran.


Jika berhasil, Adult Mode bisa menjadi standar baru dalam AI responsif, di mana sistem tidak hanya “pintar”, tapi juga mampu beradaptasi dengan usia, konteks, dan niat pengguna.


Kesimpulan: Langkah Berani, Tapi Harus Ekstra Hati-Hati

Peluncuran Adult Mode pada awal 2026 adalah tonggak penting dalam evolusi ChatGPT. Ia menandai pergeseran dari AI “untuk semua” menuju AI “yang memahami siapa Anda”.


Namun, keberhasilannya bergantung pada satu hal: seberapa akurat OpenAI bisa membedakan dewasa dan remaja tanpa melanggar privasi.


Jika sistem verifikasi usianya terbukti andal, Adult Mode bisa menjadi fitur revolusioner yang memperluas kegunaan ChatGPT di dunia nyata. Tapi jika gagal, risikonya bukan hanya reputasi melainkan dampak nyata pada keselamatan anak-anak di dunia digital.


Hingga saat itu tiba, OpenAI memilih jalan yang benar: lambat, hati-hati, dan beretika bukan cepat demi sensasi.

Silahkan tinggalkan pesan jika Anda punya saran, kritik, atau pertanyaan seputar topik pembahasan.