Bocoran Snapdragon 8 Gen 5 Bikin Geger: Performa Nyaris Kalahkan Versi Ultra!
TEKNOLOGIDunia teknologi mobile kembali diguncang oleh kebocoran besar. Snapdragon 8 Gen 5, prosesor andalan Qualcomm untuk ponsel flagship 2026, telah terungkap lebih awal berkat informasi dari leaker ternama @Digital Chat Station. Dan hasilnya mengejutkan: chip ini nyaris menyamai performa Snapdragon 8 Elite Edition—versi tertinggi dalam lini produk Qualcomm saat ini.
Dengan skor benchmark yang mencengangkan, arsitektur CPU custom Oryon generasi baru, serta fabrikasi canggih 3nm dari TSMC, Snapdragon 8 Gen 5 bukan sekadar refresh biasa. Ini adalah langkah strategis Qualcomm untuk memperluas dominasi di segmen high-end, sekaligus menjawab tantangan dari Apple A18 Pro dan chipset MediaTek Dimensity 9400.
Artikel ini mengupas tuntas spesifikasi teknis, hasil benchmark awal, perbandingan dengan versi Ultra, serta daftar merek smartphone yang kemungkinan besar akan mengadopsinya.
Arsitektur Canggih: Oryon CPU di Atas Fabrikasi TSMC 3nm N3P
Snapdragon 8 Gen 5 dibangun di atas fondasi teknologi paling mutakhir saat ini. Qualcomm menggunakan proses fabrikasi TSMC N3P 3nm, versi enhanced dari node 3nm yang menawarkan:
- Efisiensi daya 5–10% lebih baik
- Densitas transistor lebih tinggi
- Stabilitas termal superior
Lebih penting lagi, chip ini sepenuhnya mengandalkan CPU custom Oryon generasi kedua—warisan dari akuisisi Nuvia oleh Qualcomm. Ini menandai pelepasan total dari desain ARM Cortex tradisional, memberikan kontrol penuh atas performa dan efisiensi.
Konfigurasi Inti (Core Configuration):
- 2x Core Prime Oryon @ 3,8 GHz – untuk tugas berat seperti gaming AAA atau AI rendering
- 6x Core Performance Oryon @ 3,32 GHz – menangani multitasking dan aplikasi sehari-hari
Total delapan inti ini dirancang untuk menyeimbangkan kecepatan dan konsumsi daya, memastikan ponsel tetap responsif bahkan saat baterai mulai menipis.
Menariknya, meski menggunakan arsitektur yang sama dengan Snapdragon 8 Elite Edition, versi Gen 5 sedikit “dibatasi” (downclocked) untuk membedakan segmen pasar—mirip strategi Intel dengan seri K dan non-K.
Bukti Performa: Skor Benchmark yang Mengguncang Industri
Data benchmark awal yang bocor memberikan gambaran jelas tentang kekuatan Snapdragon 8 Gen 5:
AnTuTu v10:
Skor total: >3.300.000 poin
Angka ini hanya selisih tipis dari Snapdragon 8 Elite (~3.4–3.5 juta), dan jauh melampaui Snapdragon 8 Gen 3 (~2.2 juta).
Geekbench 6:
Single-core: ~3.000
Multi-core: ~9.800–10.000
Skor multi-core ini menunjukkan kemampuan luar biasa dalam menangani beban paralel—ideal untuk editing video 8K, simulasi AI, atau game berat.
Gaming Test (GFXBench Aztec Ruins):
Rata-rata: ~100 FPS pada resolusi 1440p
Artinya, chip ini mampu menjalankan game grafis intensif seperti Genshin Impact atau Honkai: Star Rail di pengaturan maksimal tanpa frame drop signifikan.
Fakta paling mengejutkan? Performa komputasi utama hampir identik dengan versi Ultra Edition—perbedaan hanya terlihat pada frekuensi GPU atau manajemen termal jangka panjang.
Mengapa Qualcomm Hadirkan Snapdragon 8 Gen 5? Strategi Pasar yang Cerdas
Sejak meluncurkan Snapdragon 8 Gen 1, Qualcomm sempat menghentikan penamaan “Gen” standar dan fokus pada varian “Elite” atau “Plus”. Namun, pada acara September 2025, perusahaan mengumumkan kembalinya lini “Gen” reguler—dan Snapdragon 8 Gen 5 adalah realisasinya.
Tujuannya jelas:
- Memperluas jangkauan harga: memberi OEM opsi flagship berkualitas tinggi dengan margin lebih fleksibel
- Bersaing dengan “flagship killer”: merek seperti OnePlus, iQOO, dan Motorola butuh chip kencang tanpa label “Ultra” yang mahal
- Optimalkan ekosistem: satu arsitektur (Oryon + Adreno) untuk dua tier produk, mempermudah pengembangan software
Dengan kata lain, Snapdragon 8 Gen 5 adalah jembatan antara premium dan ultra-premium—memberi konsumen performa hampir setara dengan harga lebih terjangkau.
Ponsel Pertama yang Akan Menggunakan Snapdragon 8 Gen 5
Meski belum ada pengumuman resmi tentang perangkat pertama, sumber industri mengindikasikan bahwa chip ini akan debut pada Q1 2026 di ponsel dari merek-merek berikut:
- OnePlus – kemungkinan besar di seri OnePlus 13R atau edisi khusus
- vivo & iQOO – lini Neo atau flagship sub-series seperti iQOO 13 Pro
- Motorola – edisi Edge+ 2026
- Meizu – seri Meizu 23 atau Note terbaru
Tidak seperti Snapdragon 8 Elite yang biasanya eksklusif untuk Samsung Galaxy S26 Ultra atau Xiaomi 16 Ultra, versi Gen 5 akan lebih tersebar luas, memungkinkan lebih banyak pengguna menikmati performa flagship tanpa merogoh kocek terlalu dalam.
Perbandingan Langsung: Gen 5 vs Elite Edition
Fitur | Snapdragon 8 Gen 5 | Snapdragon 8 Elite Edition |
|---|---|---|
Proses Fabrikasi | TSMC N3P 3nm | TSMC N3E/N3P 3nm |
CPU | 2x Oryon @ 3.8 GHz + 6x @ 3.32 GHz | 2x Oryon @ 4.32 GHz + 6x @ 3.53 GHz |
GPU | Adreno (frekuensi sedikit lebih rendah) | Adreno overclocked |
AnTuTu Estimasi | ~3.3 juta | ~3.45–3.5 juta |
Target Pasar | Flagship mid-tier & “killer” | Flagship premium eksklusif |
Harga OEM | Lebih rendah | Premium |
Perbedaan utama terletak pada frekuensi clock dan tuning termal, bukan arsitektur inti. Bagi pengguna rata-rata, pengalaman sehari-hari nyaris tak terbedakan.
Kesimpulan: Flagship Power untuk Lebih Banyak Orang
Snapdragon 8 Gen 5 bukan sekadar chip—ia adalah strategi demokratisasi performa flagship. Dengan membawa 95% kekuatan versi Ultra ke segmen harga yang lebih luas, Qualcomm memberi ruang bagi inovasi di seluruh lapisan pasar.
Bagi konsumen, ini kabar gembira: smartphone dengan performa setara Galaxy S26 Ultra bisa hadir dengan harga Rp10–12 juta, bukan Rp18 juta. Dan bagi industri, ini sinyal bahwa perlombaan chipset tidak lagi hanya soal “siapa tercepat”, tapi “siapa paling cerdas dalam menyeimbangkan performa, harga, dan efisiensi.”
Satu hal pasti: 2026 akan menjadi tahun di mana flagship benar-benar terjangkau—tanpa kompromi pada kecepatan.

Silahkan tinggalkan pesan jika Anda punya saran, kritik, atau pertanyaan seputar topik pembahasan.