Sudah Giat Beribadah dan Tahajud Tapi Masih Diacuhkan Oleh Alla SWT | Yuk Baca Ini

Sudah Giat Beribadah dan Tahajud Tapi Masih Diacuhkan Oleh Alla SWT | Yuk Baca Ini

ISLAMI UMUM

cici

1/16/2019

Dalam kitab karangan Imam Ghazali yang berjudul Mukasyafatul Qulub, disana ada kisah seseorang yang bernama Abu Bin Hasyim, dia adalah seorang yang ahli ibadah dan hampir tidak pernah absen dalam melakukan tahajud setiap malam. 

Suatu saat, Abu Bin Hasyim ini mengambil wudhu untuk melakukan sholat tahajud, namun, saat akan mengambil wudhu dia dikagetkan dengan keberadaan sosok mahluk yang ada dibibir sumurnya. lalu Abu Bin Hasyim ini bertanya " Wahai hamba Allah, Siapakah engkau ?" sambil tersenyum, sosok itu menjawab, " Aku adalah Malaikat utusan Allah SWT. "

Abu Bin Hasyim pun sektika kaget, sekaligus bangga dengan kedatangan tamu Malaikat Mulia. Kemudian dia bertanya lagi, " Apa yang sedang kamu lakukan disini ? ". Malaikat tersebut menjawab, " Aku disuruh untuk mencari hamba pecinta Allah SWT."

Abu bin hasyim yang melihat malaikat tersebut membawa buku tebal yang membuatnya penasaran hingga bertanya lagi " Wahai malaikat, buku apakah yang engkau bawa ?"

lalu malaikat menjawab, " ini adalag kumpulan naman nama hamba pecinta Allah SWT. "

mendengar jawaban tersebut, Abu bin hasyim pun berharap dalam hatinya, bahwa namanya terdapat dalam buku tersebut. Lalu bertanyalah dia kepada sang malaikat. " Wahai malaikat, adakah nama ku tercantum disitu ?"

Abu bin Hasyim yang merupakan ahli ibadah, berasumsi bahwa namanya ada dalam buku tersebut, karena dia merupakan sosok yang selalu menunaikan sholat tahajud setiap malam, berdo'a dan bermunajat kepada Allah SWT di sepertiga malam. 

kemudian sang malaikat mengecek nama Abu bin Hasyim didalam buku tersebut, namun sang malaikat tidak menemukan namuanya. Lalu Abu bin Hasyim pun meyakinkan kembali untuk mengcek kedua kalinya, nmuan sang Malaikat tetap tidak menemukan namunya, Ia berkata kepada A Abu bin Hasyim, " betul, namamu tidak ada di dalam buku ini ".

Melihat hal tersebut, Abu bin Hasyim gemetar dan jatuh tersungkur didepan sang Malaikat. Dia menangis sambil mengatakan. " Betapa ruginya diriku yang selalu tegak berdiri disetiap malam dalam tahajud dan bermunajat, tetapi namaku tidak masuk dalam golongan para hamba Allah SWT. "

Melihat hal tersebut, sang malaikat kemudian berkata " wahai Abu bin hasyim, bukan aku tidak tau engkau bangun setiap malam ketika yang lain tidur, mengambil air wudhu dan kedinginan pada saat orang lain terlelap dalam buaian malam. Tapi tangan ku dilarang Allah SWT menulis namamu. "

Mendengar malaikat berkata seperti itu, Abu bin hasyim bertanya lagi " Apa gerangan yang menjadi penyebabnya ?" sang malaikat menjawab " Engkau memang bermunajat kepada Allah SWT, tetapi engkau pamerkan dengan rasa bangga hal tersebut kemana - mana dan asyik beribadah memikirkan diri sendiri. Di kanan kirimu ada orang sakit dan lapar, tidak engkau jenguk dan beri makan. Bagaimana mungkin engkau dapat menjadi hamba pecinta Allahh SWT dan dicintai oleh-Nya, kalau engkau sendiri tidak pernah mencintai hamba -hamba yang diciptakan Allah SWT ? "

mendengar hal itu, Abu bin Hasyim seperti disambar petir disiang bolong. Dia tersadar bahwa hubungan manusia tidaklah hanya kepada Allah SWT saja semata. Namun juga sesama manusia dan alam. Oleh karena itu, jangan pernah bangga dengan amal ibadah yang kita punya, seperti Sholat, puasa dzikir jika tidak dibarengi dengan rasa solidaritas sisuak ke sesama  manusia dan mahluk ciptaan- Nya yang lain. 

Wallahu A'lam. 

cici 1/16/2019