Cara Setting Manajemen Bandwidth Dengan Metode Simple Queue Pada Mikrotik

Cara Setting Manajemen Bandwidth Dengan Metode Simple Queue Pada Mikrotik

Pada suatu jaringan yang terdapat banyak client, diperlukan sebuah mekanisme pengaturan bandwidth dengan tujuan mencegah terjadinya monopoli penggunaan bandwidth agar semua client dapat bandwidth yang sama rata.

Quality of service atau yang lebih dikenal dengan manajemen bandwidth ini adalah sustu metode yang sering digunakan untuk memenuhi kebutuhan bandwidth. Pada routerOS mikrotik untuk penerapan QOS sendiri dilakukan dengan fungsi queue.

Contoh Limitasi Bandwidth Sederhana

Cara paling sederhana untuk melakukan queue pada routerOS adalah dengan cara menggunakan simple queue. Karena kita dapat melakukan pengaturan bandwidth  berdasarkan IP address client dengan cara menentukan kecepatan upload dan download maksimum yang dapat di capai setiap client yang tersambung ke jaringan kia.

Contoh kasus :

Pada suatu ketika, kita akan melakukan limitasi maksimum upload sebesar 128kbps dan maksimal download 512kbps terhadapt client dengan IP 192.168.10.2 yang terhubung ke router. Parameter target address merupakan IP address dari client yang akan dilimit. Bisa berupa berikut ini  :
  • Single IP ( 192.168.10.2)
  • Network IP ( 192.168.10.2)
  • Beberapa IP ( 192.168.10.2 – 192.168.10.13) dengan menekan tombol panah bawah kecil disebelah kanan kotak isian

Penentuan kecepatan maksimum client dilakukan pada parameter target upload dan target download max-limit. Kita bisa memilih drop down menu atau ditulis manual. Untuk satuannya adalah bps(bit per second)

Metode Simple Queue

Dengan melakukan pengaturan diatas, maka client dengan ip 192.168.10.2 akan mendapatkan kecepatan maksmum upload sebesar 128kbps dan download sebesar 256kbps dalam keadaan apapun, selama bandwidth tersedia.

Metode Pembagian Bandwidth Share

Selain untuk melakukan menajemen bandwidth fix seperti pada contoh diatas. Kita juga bisa memenfaatkan simple queueu untuk melaukan pengaturan bandwidth share degan cara menerapka limitasi bertingkat. 

Contoh Kasus

Pada sebuah perusahaan, kita sebagai admin jaringan dan Kita akan melaukan pengaturan bandwidth sebesar 512kbps untuk digunakan 3 client. 

Konsep 

  • Dalam keadaan semua client yang melakukan akses internet, maka masing masing client tetap akan mendapatkan bandwidth minimal 128kbps.
  • Jika hanya ada 1 client yang terhubung,maka client tersebut akan mendapatkan bandwidth sebesar 512kbps
  • Jika terdapat beberapa client melakukan akses internet, yang lain hanya terhubung saja, maka bandwidth yang tersedia akan tetap dibagi rata ke sejumlah client yang terhubung. 

topologi Metode Simple Queue

Ingat , router kita tidak akn tau berapa total bandwidth real yang kita miliki, maka kita hars mendefinisikan pada langkah pertama. Pendefsinian ini bisa kamu lakukan dengan melakuan setting queue parent. Besar bandwidth yang kita miliki bisa kalian isikan pada parameter target pload max-limit dan target download max-limit.

konfigurasi Metode Simple Queue 1

Untuk langkah selanjtnya kita harus menentukan limitasi per client dengan melakukan setting child-queue. Pada child-queue ini kita harus menentukan target-address dengan mengisikan IP address masing – masing client. Terapkan pada limit-at (CIR) : 128 =kbps dan max-limit (MIR) : 512kbps. Silakan arahkan ke parent total bandwidth yang kita buat sebelumnya. Silakan ulangiuntuk memberikan limitasi pada client yang lain, sesuaikan target-address

konfigurasi Metode Simple Queue 2

Lalu selanjutnya lakukan tes dengan melakukan download disisi client. Pada gambar berikut menunjukan jika ada perbedaan kondisi ppenggunaan bandwidth client setelah dilakuakn limitasi bertingkat.

konfigurasi Metode Simple Queue 3

Kondisi 1 pada gambar diatas menunjukan jika hanya ada 1 client saja yang menggunakan bandwidth, sehingga client tersebut mendapatkan bandwidth higga max-limit.

Perhitungannya

Pertama router akan memenuhi limit-at client yaitu 128kbps. Bandwidth yang tersedia ini masih sisa 512kbps-128kbps=382kbps. Karena client ang lain tidak aktif maka 384kbps tadi akan diberikan lagi ke client 1 tadi, sehingga total client tadi mendapatkan bandwidth sebesar 512kbps, atau sama dengan max-limit.

setting limitasi bertingkat 4

Kondisi ke dua, gambar diatas menunjukan jika ada 2 client yang menggunakan bandwidth.

Perhitungan :

Pertama router memberikan limit-at untuk semua client dulu. Akumulasi limit-at untuk 2 client = 128 x 2 = 256kbps. Bandwidth total masih tersisa 256 kbps kan ?. nah sisa ini akan diberikan dan di bagi rata untuk ke 2 client tsb. Sehingga tiap client mendapatkan limit-at + sisa bagi bandwidth = 128+128=256kbps/

setting limitasi bertingkat 5

Kondisi ke 3 ini menunjukan jika semua client menggunakan bandwidth

Perhitungan :

Pertama router akan memnuhi limit-at tiap client. Sehingga yang digunakn 128 x 3 = 384 kbps. Bandwidth yang sisa 128 kbps. Sisa ini akan dibagi ke 3 client secara rata sehingga 128 + 128/3 = 170kbps untuk setiap client.
Pada limitasi bertingkat ini akanditerpakan juga priority pada client. Nilai priority queue adalah 1 – 8 dimana terendah 8 dan tertinggi 1.

Contoh nya :

Client 1 adalah VVIP user dan tertinggi, maka bisa di berikan priority 1

setting limitasi bertingkat 6

Jika kita menerapkan priorit perhitungan pembagian bandwidth ini hampir sama dengan yang sebelumnya. Yang berbeda ketika setelah limit-at semua client terpenuhi, router akan melihat priority client. Router ini akan mencoba memenuhi max-limit client priority tertinggi denagn bandwidth yang masih ada tadi.

setting limitasi bertingkat 7

Perhitunganya 

Client 1 mempunyai priority paling itnggi, maka router akan mencoba memberikan bandwidth sampai batas max-limit yaiu 512kbps. Sedangkan bandwidth yang sisa hanya 128kbps, maka client 1 akan mendapatkan bandwidth sebesar limit-at + sisa bandwidth = 128 + 128 =256 kbps. Konsep ini sama ketika kita berlangganan internet dengan system bandwidth share.

Limitasi bertingkat ini juga bisa kalian terapkan ketika dibuthkan sebuah pengelompokan pembagian bandiwidth.

setting limitasi bertingkat 8

Pada gambar diatas, limitasi client 1 dan 3 tidak mengganggu limitasi client 2, karena ini sudah berbeda parent. Perhatikan max-limit pada limitasi manager dan limitasi staff nya. Beda kan parent nya

Baypass Traffic Local 

Ketika kita akan melakukan implementasi manajemen bandwidth dengan metode simple queue, denan hanya berdasarkan target-address, maka router kita hanya akan melihat dari mana trafik itu berasal. Sehingga kemanapun tujuan trafik (dst-address/0 tetap akan terkena limitasi bandwidth. Tidak hanya kea rah internet saja, tapi juga ke arah jaringan local.
Contoh 
  • IP LAN 1 : 192.168.10.0/24
  • IP LAN 2 : 192.168.11.0/24

Jika kamu hanya membuat simple queue saja, dengan target-address 192.168.10.0/24, maka trafik kea rah 192.168.11.0/24 juga akan terkena limitasi. Agar trafik kea rah jaringan lokal lain itdak terkena limit, kamu bisa membuat simple queue baru dengan mengsisikan dst-address serta menentukan max-limit sebesar maksimal di jalur koneksi, misalkan 100Mbps. Kemudian letakan rule tersebut pada urutan teratas.

setting limitasi bertingkat 9

Rule simple queue ditas akan dibaca dari urutan teratas. Sehingga dengan pangaturan tersebut, trafik dari LAN 1 ke LAN 2 akan mendapatkan maksimum transfer rate sebesar 100Mbps atau setara dengan keceptan kabel Ethernet, begitu juga koneksi sebaliknya

2 comments

  1. I'm curious to find out what blog system you happen to be utilizing?

    I'm experiencing some minor security issues with my latest website and I would like
    to find something more safe. Do you have any recommendations?

    ReplyDelete
  2. Hi i am kavin, its my first time to commenting anyplace, when i read this article
    i thought i could also make comment due to this brilliant paragraph.

    ReplyDelete

Silahkan tinggalkan pesan jika Anda punya saran, kritik, atau pertanyaan seputar topik pembahasan.